Marcus Rashford: Lebih dari Sekadar Pesepak Bola
Marcus Rashford bukan hanya dikenal sebagai penyerang tajam Manchester United dan Timnas Inggris. Ia juga merupakan sosok inspiratif di luar lapangan, yang menggunakan popularitasnya untuk memperjuangkan perubahan sosial, terutama dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.
Karier Gemilang di Manchester United
Awal Mula yang Mengguncang Dunia
Rashford memulai debut profesionalnya bersama Manchester United pada tahun 2016. Saat itu, usianya baru 18 tahun, namun ia langsung mencuri perhatian dengan mencetak dua gol dalam pertandingan pertamanya melawan FC Midtjylland di Liga Europa. Beberapa hari kemudian, ia kembali mencetak dua gol dalam debut Liga Inggris-nya melawan Arsenal. Sejak saat itu, Rashford menjadi bagian penting dari lini serang Setan Merah.
Peran dan Perkembangan di Klub
Sebagai pemain serbaguna, Rashford mampu bermain di berbagai posisi di lini depan, baik sebagai penyerang tengah maupun sayap kiri. Kecepatannya, kemampuan menggiring bola, dan penyelesaian akhir yang mematikan membuatnya menjadi andalan pelatih-pelatih yang datang silih berganti di Old Trafford. Meski musim 2024/2025 ini performanya naik turun, Rashford tetap dianggap sebagai salah satu talenta terbaik yang pernah dihasilkan oleh akademi Manchester United.
Aktivisme Sosial dan Dampak di Luar Lapangan
Perjuangan untuk Anak-Anak Inggris
Di luar sepak bola, Rashford dikenal luas karena advokasinya terhadap anak-anak yang kurang mampu. Pada tahun 2020, di tengah pandemi COVID-19, ia berhasil memengaruhi kebijakan pemerintah Inggris agar tetap menyediakan makanan gratis bagi anak-anak sekolah selama liburan. Aksi ini membuatnya dihormati oleh publik dan pemerintah, bahkan dianugerahi gelar MBE (Member of the Order of the British Empire) oleh Ratu Elizabeth II.
Pendidikan dan Masa Depan Anak Bangsa
Rashford juga bekerja sama dengan berbagai organisasi amal untuk meningkatkan literasi anak-anak dan memperjuangkan akses pendidikan yang lebih adil. Ia percaya bahwa latar belakang ekonomi tidak seharusnya membatasi potensi seorang anak untuk meraih impian mereka. Dedikasi ini menunjukkan bahwa ia bukan hanya pahlawan di lapangan hijau, tetapi juga di kehidupan nyata.